Ku sebut nama-Mu dalam pagiku
Saat fajar tiada tahu menahu
Engkau tahu ku berlalu
Saat langit terus membiru
Ku sebut nama-Mu di tengah hari
Saat raja siang menguasai
Engkau tahu ku berlari
Saat panas membakarku sendiri
Ku sebut nama-Mu kala senja
Saat langit segar menyapa
Engkau tahu ku merasa
Saat bulan muncul tiba-tiba
Ku sebut nama-Mu dalam mimpi
Saat bintang ceria menari
Engkau tahu ku berdiri
Menatap bulan yang ku nanti
10.12.2011
10.07.2011
Janger
Janger
Lagu daerah Bali
Arakijang jangi janger kopyak epong
Arakijang jangi janger kopyak epong
Kopyak sede kopyak sedo pak de dopong
Kopyak sede kopyak sedo pak de dopong
Sriag sriog... Ngiring mejangeran di jaba tengahe
Lagu ini merupakan lagu pengiring tari Janger dari Bali.
Lagu daerah Bali
Arakijang jangi janger kopyak epong
Arakijang jangi janger kopyak epong
Kopyak sede kopyak sedo pak de dopong
Kopyak sede kopyak sedo pak de dopong
Sriag sriog... Ngiring mejangeran di jaba tengahe
Lagu ini merupakan lagu pengiring tari Janger dari Bali.
10.06.2011
Wa'ronjengan
Wa'ronjengan
(Itu lesung)
Lagu daerah Madura
Wa'ronjengan la a monye a monye
Wa'ronjengan la e tabhu e tabhu
Monyena sajen ranyeng jen ranyeng
Nyenengagih kakopeng sepadeh ngeding
(2x)
[reff]
Orenga padha a ngabunga
Padina la e toto e toto
Monyena sajen ranyeng jen ranyeng
Tik tak tik tuk tik tak tik tuk rik tak tik tuk
(2x)
Lagu ini menceritakan kebahagiaan para petani saat musim panen tiba.
(Itu lesung)
Lagu daerah Madura
Wa'ronjengan la a monye a monye
Wa'ronjengan la e tabhu e tabhu
Monyena sajen ranyeng jen ranyeng
Nyenengagih kakopeng sepadeh ngeding
(2x)
[reff]
Orenga padha a ngabunga
Padina la e toto e toto
Monyena sajen ranyeng jen ranyeng
Tik tak tik tuk tik tak tik tuk rik tak tik tuk
(2x)
Lagu ini menceritakan kebahagiaan para petani saat musim panen tiba.
10.05.2011
Tidak Ada
Tidak ada makna berarti dalam coretan tangan ini
Tidak ada arti yang pasti dalam kata-kata ini
Tidak ada kebenaran sejati dalam rangkaian huruf ini
Tidak ada apapun dalam tulisan ini
Yang pasti tidak ada kesenangan sejati
Yang pasti tidak ada kemakmuran abadi
Dan ketika harus rela jatuh di atas kerikil bumi
Kau bisa memilih untuk diam
Kau bisa memilih untuk menangis
Kau bisa memilih untuk marah
Kau bisa memilih untuk mengumpat
Atau kau bisa memilih untuk ikhlas
Bangkit dari sakit dan luka
Ketika tidak ada siapapun di sekeliling
Tak terpikir berbuat sia-sia
Tidak ada makna berarti dalam coretan tangan ini
Tidak ada arti yang pasti dalam kata-kata ini
Tidak ada kebenaran sejati dalam rangkaian huruf ini
Tidak ada apapun dalam tulisan ini
Yang pasti ketidakjelasan takdir selalu menemani
Electrostatic (3rd Trilogy)
Terlahir dari dunia berenergi
Terkadang membuatku lupa diri
Bahwa tiada pantas membenci
Karena karma melekat abadi
Berkembang di dunia kelam
Terkadang aku bergumam
Haruskah terus berdiam
Meski panas menumpuk dendam
Terdidik oleh halilintar
Terkadang pikir berputar
Mengapa terus bersabar
Walau hati terus terbakar
Halilintar berkata
Murka menjadikan buta
Murka menjadikan luka
Murka menjadikan duka
Murka menjadikan dosa
Hidup dalam dimensi nyata
Akhirnya membuatku percaya
Tiada guna menyala-nyala
Biar dunia berjalan sebagaimana mestinya
Hydrokinetic (2nd Trilogy)
Hidup bermula
Ketika titik air muncul dari sumbernya
Menyusuri celah-celah
Hingga terkumpul dalam satu arah
Hidup berkembang
Ketika air berhenti menggenang
Menghantam keras bebatuan
Hingga mencapai satu tujuan
Hidup berlanjut
Ketika pasir ikut terhanyut
Bersatu berbaur dalam arus
Walau kadang tak selalu mulus
Hidup berakhir
Ketika hilir mencium pesisir
Tunggulah aku di putih awan
Ku kan kembali bersama hujan
Ketika titik air muncul dari sumbernya
Menyusuri celah-celah
Hingga terkumpul dalam satu arah
Hidup berkembang
Ketika air berhenti menggenang
Menghantam keras bebatuan
Hingga mencapai satu tujuan
Hidup berlanjut
Ketika pasir ikut terhanyut
Bersatu berbaur dalam arus
Walau kadang tak selalu mulus
Hidup berakhir
Ketika hilir mencium pesisir
Tunggulah aku di putih awan
Ku kan kembali bersama hujan
Pyromania (1st Trilogy)
Api...
Bermain api...
Menyenangkan sekali bermain api
Pancaran energi yang penuh warna
Aku suka api...
Api membakar dengan mudah
Dengan mudah api menghanguskan
Dengan mudah...
Aku iri dengan api
Menjalankan tugasnya dengan mudah
Namun hidup tidak pernah mudah
Walau hanya untuk sekedar duduk tenang
Aku ingin seperti api
Dengan mudah membakar
Dengan mudah memanaskan
Dengan mudah menghanguskan
Dengan mudah menghancurkan
Namun hidup tidak pernah mudah
Walau hanya untuk sekedar bersenang-senang
Bermain api...
Menyenangkan sekali bermain api
Pancaran energi yang penuh warna
Aku suka api...
Api membakar dengan mudah
Dengan mudah api menghanguskan
Dengan mudah...
Aku iri dengan api
Menjalankan tugasnya dengan mudah
Namun hidup tidak pernah mudah
Walau hanya untuk sekedar duduk tenang
Aku ingin seperti api
Dengan mudah membakar
Dengan mudah memanaskan
Dengan mudah menghanguskan
Dengan mudah menghancurkan
Namun hidup tidak pernah mudah
Walau hanya untuk sekedar bersenang-senang
SoundArt Recovery
Musik adalah bahasa universal. Dengan musik setiap orang dari berbagai latar belakang, suku bangsa, agama, dll, dapat bersatu dalam kedamaian.
Kali ini saya coba menghadirkan sebuah karya cipta album musik instrumental pertama saya. Memang hasilnya tidak begitu baik, tapi setidaknya dengan musik-musik ini saya bisa menunjukkan kepada semua orang "inilah saya"
Album bisa didownload di sini.
Jika anda punya komentar, kritik, atau saran silahkan komen di bawah.
Selamat mendengarkan.
Kali ini saya coba menghadirkan sebuah karya cipta album musik instrumental pertama saya. Memang hasilnya tidak begitu baik, tapi setidaknya dengan musik-musik ini saya bisa menunjukkan kepada semua orang "inilah saya"
Album bisa didownload di sini.
Jika anda punya komentar, kritik, atau saran silahkan komen di bawah.
Selamat mendengarkan.
Asterisk Cryptocraft
Ini adalah permainan sederhana yang saya buat untuk para pecinta teka-teki kode. Ketika anda membuka file ini, anda akan menemukan kode-kode yang harus anda pecahkan untuk dapat membuka sesuatu yang tersembunyi di dalamnya. Mau coba?
Confusion Puzzle
Popular Puzzle #1
Popular Puzzle #2
Popular Puzzle #3
Confusion Puzzle
Popular Puzzle #1
Popular Puzzle #2
Popular Puzzle #3
Manuk Dadali
Manuk Dadali
(Burung Garuda)
Cipt. Sambas Mangundikarta
Lagu daerah Jawa Barat
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
kukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Manuk dadali tandang tur leber wawanenna
chorus
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakon carana
Rukun ngahiji akur sakabehna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Lagu ini menceritakan tentang keperkasaan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.
(Burung Garuda)
Cipt. Sambas Mangundikarta
Lagu daerah Jawa Barat
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
kukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Manuk dadali tandang tur leber wawanenna
chorus
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakon carana
Rukun ngahiji akur sakabehna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Lagu ini menceritakan tentang keperkasaan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.
10.04.2011
L' Ecrivain
Alam nurani alam misteri
Dengan hatiku aku berbagi
Bermodal tanah liat berselimut kayu
Kutuliskan spektrum hidupku
Alam mimpi alam manusiawi
Dengan jiwaku aku berimajinasi
Bermodal angan semakin layu
Kulukiskan corak harapanku
Alam fiksi alam kreasi
Dengan akalku aku beraksi
Bermodal semangat terus memburu
Kutunjukkan warna hariku
Alam Illahi alam abadi
Dengan qalbuku aku mengabdi
Bermodal raga terus melaju
Kubebaskan jiwa yang terpaku
Dengan hatiku aku berbagi
Bermodal tanah liat berselimut kayu
Kutuliskan spektrum hidupku
Alam mimpi alam manusiawi
Dengan jiwaku aku berimajinasi
Bermodal angan semakin layu
Kulukiskan corak harapanku
Alam fiksi alam kreasi
Dengan akalku aku beraksi
Bermodal semangat terus memburu
Kutunjukkan warna hariku
Alam Illahi alam abadi
Dengan qalbuku aku mengabdi
Bermodal raga terus melaju
Kubebaskan jiwa yang terpaku
Sweet Love Story
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Dimana kita pertama bertemu
Belasan sapa dan ucap mesra
Bertaut melahirkan cinta
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Dimana cinta mempermainkan perasaanmu
Memberimu senyum canda tawa
Membebanimu dengan air mata
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Dimana cinta terbatas waktu
Saat maut memenggal usia
Harapmu seolah sirna
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Yakinkan diri untuk dapat bertemu
Sambut tanganku dengan lembut jemarimu
Kita kan nikmati senja seperti cinta di masa lalu
Dimana kita pertama bertemu
Belasan sapa dan ucap mesra
Bertaut melahirkan cinta
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Dimana cinta mempermainkan perasaanmu
Memberimu senyum canda tawa
Membebanimu dengan air mata
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Dimana cinta terbatas waktu
Saat maut memenggal usia
Harapmu seolah sirna
Tunggulah aku di pelataran rumahmu
Yakinkan diri untuk dapat bertemu
Sambut tanganku dengan lembut jemarimu
Kita kan nikmati senja seperti cinta di masa lalu
Alusi Au
Alusi Au
(Jawab Aku)
Lagu daerah Sumatera Utara
Maragam–ragam do anggo sita–sita di hita manisia
Marasing–asing do anggo pangidoan diganup–ganup jolma
Hamoraon hagabeon hasangapon i do di lului na deba
Di na deba tung asal tarbarita goar na tahe
Anggo di au tung asing do sita–sita asing pangidoanku
Mansai ambal pe unang pola mangisa hamu tahe di au
Sasudena na hugoari i da dai saut di au
Sita – sita di au tung asing situtu do tahe
Tung holong ni roham i sambing do na hu parsita–sita
Tung denggan ni basam, lagu mi do na hupaima–ima
Asi ni roham ma ito, unang loas au maila
Beha roham, dok ma hatam, Alusi au…
Alu... si au...
Alu... si au...
Alu... si au...
Alu... si au...
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mencintai dengan pandangan yang berbeda dari orang-orang sekelilingnya. Jika orang lain menilai sesuatu dengan materi, dia hanya menginginkan satu hal, yaitu cinta. Dia menanyakan apakah orang yang dicintainya juga mencintainya. Karena itu dia berkata "Alusi au".
(Jawab Aku)
Lagu daerah Sumatera Utara
Maragam–ragam do anggo sita–sita di hita manisia
Marasing–asing do anggo pangidoan diganup–ganup jolma
Hamoraon hagabeon hasangapon i do di lului na deba
Di na deba tung asal tarbarita goar na tahe
Anggo di au tung asing do sita–sita asing pangidoanku
Mansai ambal pe unang pola mangisa hamu tahe di au
Sasudena na hugoari i da dai saut di au
Sita – sita di au tung asing situtu do tahe
Tung holong ni roham i sambing do na hu parsita–sita
Tung denggan ni basam, lagu mi do na hupaima–ima
Asi ni roham ma ito, unang loas au maila
Beha roham, dok ma hatam, Alusi au…
Alu... si au...
Alu... si au...
Alu... si au...
Alu... si au...
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mencintai dengan pandangan yang berbeda dari orang-orang sekelilingnya. Jika orang lain menilai sesuatu dengan materi, dia hanya menginginkan satu hal, yaitu cinta. Dia menanyakan apakah orang yang dicintainya juga mencintainya. Karena itu dia berkata "Alusi au".
Nec Splendebit Lumen Potest Sine Tenebris
Nec splendebit lumen potest sine tenebris, itu yang tertulis dalam deskripsi blog ini. Sebenarnya apa maksudnya kalimat itu? Tentu para pembaca sekalian bertanya-tanya. So, mari kita cari tahu.
Kalimat ini merupakan sebuah motto yang diterjemahkan dalam bahasa latin. Nec splendebit lumen potest sine tenebris artinya "No light can shine without darkness" atau dalam Bahasa Indonesia "Tidak ada cahaya bersinar tanpa kegelapan". Apa artinya?
Kegelapan seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang buruk dan jahat. Namun jika kita telusuri hakikat kegelapan itu, sebenarnya terkandung nilai-nilai kebaikan. Coba bayangkan jika Tuhan tidak menciptakan malam. Setiap hari selalu terang oleh matahari. Kita tidak akan pernah melihat betapa indahnya rasi bintang, dan itu hanya bisa dilihat di gelap malam. Atau coba anda nyalakan lampu, lilin, atau senter di siang hari. Apakah cahayanya tampak? Coba anda nyalakan di tempat yang gelap. Cahaya lampu, lilin, atau senter akan tampak jelas.
Tuhan menciptakan segala sesuatu berlawanan. Ada benar dan salah, ada baik dan buruk, ada kanan dan kiri, atas dan bawah, panas dan dingin, kering dan basah, gelap dan terang, dan lain-lain. Bayangkan seandainya Tuhan hanya menciptakan satu hal tanpa menciptakan lawannya. Contohnya saja laki-laki dan perempuan. Seandainya manusia di seluruh dunia adalah laki-laki semua, apakah kita bisa membedakan mana laki-laki mana perempuan? Tentu tidak. Sama seperti yang lainnya, kita tidak bisa membandingkan apapun tanpa sesuatu yang berlawanan.
Setiap orang tentu tidak ingin hal yang buruk menimpa dirinya. Tapi apakah anda pernah berpikir bagaimana seandainya anda tidak pernah merasakan sesuatu yang buruk? Anda juga tidak akan pernah merasakan sesuatu yang baik. Contoh kecilnya adalah sakit. Jika anda tidak pernah sakit, bagaimana anda tahu apa itu sakit?
Nec Splendebit Lumen Potest Sine Tenebris. Kalimat ini menjadi motto saya seumur hidup. Dalam hidup ini kita akan selalu merasakan kebaikan dan keburukan, baik di waktu yang sama maupun bergantian. Namun apapun itu, jika kita memaknainya dengan baik semua akan terasa baik.
"Ada cahaya dalam malam, ada bayangan dalam siang."
Kalimat ini merupakan sebuah motto yang diterjemahkan dalam bahasa latin. Nec splendebit lumen potest sine tenebris artinya "No light can shine without darkness" atau dalam Bahasa Indonesia "Tidak ada cahaya bersinar tanpa kegelapan". Apa artinya?
Kegelapan seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang buruk dan jahat. Namun jika kita telusuri hakikat kegelapan itu, sebenarnya terkandung nilai-nilai kebaikan. Coba bayangkan jika Tuhan tidak menciptakan malam. Setiap hari selalu terang oleh matahari. Kita tidak akan pernah melihat betapa indahnya rasi bintang, dan itu hanya bisa dilihat di gelap malam. Atau coba anda nyalakan lampu, lilin, atau senter di siang hari. Apakah cahayanya tampak? Coba anda nyalakan di tempat yang gelap. Cahaya lampu, lilin, atau senter akan tampak jelas.
Tuhan menciptakan segala sesuatu berlawanan. Ada benar dan salah, ada baik dan buruk, ada kanan dan kiri, atas dan bawah, panas dan dingin, kering dan basah, gelap dan terang, dan lain-lain. Bayangkan seandainya Tuhan hanya menciptakan satu hal tanpa menciptakan lawannya. Contohnya saja laki-laki dan perempuan. Seandainya manusia di seluruh dunia adalah laki-laki semua, apakah kita bisa membedakan mana laki-laki mana perempuan? Tentu tidak. Sama seperti yang lainnya, kita tidak bisa membandingkan apapun tanpa sesuatu yang berlawanan.
Setiap orang tentu tidak ingin hal yang buruk menimpa dirinya. Tapi apakah anda pernah berpikir bagaimana seandainya anda tidak pernah merasakan sesuatu yang buruk? Anda juga tidak akan pernah merasakan sesuatu yang baik. Contoh kecilnya adalah sakit. Jika anda tidak pernah sakit, bagaimana anda tahu apa itu sakit?
Nec Splendebit Lumen Potest Sine Tenebris. Kalimat ini menjadi motto saya seumur hidup. Dalam hidup ini kita akan selalu merasakan kebaikan dan keburukan, baik di waktu yang sama maupun bergantian. Namun apapun itu, jika kita memaknainya dengan baik semua akan terasa baik.
"Ada cahaya dalam malam, ada bayangan dalam siang."
Memanggil Diriku Sendiri
Memanggil diriku sendiri
Ketika sepi menghantarkan mimpi
Letih akan dunia tertapaki
Memanggil diriku sendri
Sejenak lupakan rencana
Menutup jembatan jaya
Memanggil diriku sendiri
Berbaring di bawah langit biru
Lepas sejenak beban di punggungku
Memanggil diriku sendiri
Ketika Sang Agung menuturkan hidayah-hidayahnya
Ada embun di keringnya jalanku
Ketika sepi menghantarkan mimpi
Letih akan dunia tertapaki
Memanggil diriku sendri
Sejenak lupakan rencana
Menutup jembatan jaya
Memanggil diriku sendiri
Berbaring di bawah langit biru
Lepas sejenak beban di punggungku
Memanggil diriku sendiri
Ketika Sang Agung menuturkan hidayah-hidayahnya
Ada embun di keringnya jalanku
10.03.2011
Panggil Namaku Tiga Kali
Panggil namaku tiga kali
Saat kau memulai jalani hari
Panas terik mentari takkan melemahkanmu
Karena doaku selalu menguatkanmu
Panggil namaku tiga kali
Dan tersenyum pada langit yang mencaci
Tiada bagimu kata kalah
Tiada untukmu istilah menyerah
Panggil namaku tiga kali
Genggam erat kasih yang suci
Jadikan tempat saling berbagi
Dalam suatu ikatan abadi
Panggil namaku tiga kali
Lepas pergi waktu terlewati
Dengar apa yang telah menyerumu
Rasakan apa yang telah merasukmu
Panggil namaku tiga kali
Malam telah tiba menghampiri
Tiada lepas doaku untukmu
Bahkan hingga kita bertemu
Saat kau memulai jalani hari
Panas terik mentari takkan melemahkanmu
Karena doaku selalu menguatkanmu
Panggil namaku tiga kali
Dan tersenyum pada langit yang mencaci
Tiada bagimu kata kalah
Tiada untukmu istilah menyerah
Panggil namaku tiga kali
Genggam erat kasih yang suci
Jadikan tempat saling berbagi
Dalam suatu ikatan abadi
Panggil namaku tiga kali
Lepas pergi waktu terlewati
Dengar apa yang telah menyerumu
Rasakan apa yang telah merasukmu
Panggil namaku tiga kali
Malam telah tiba menghampiri
Tiada lepas doaku untukmu
Bahkan hingga kita bertemu
Langganan:
Postingan (Atom)